Berbagi Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

06 Desember 2022

Diupload oleh IKE NORJANAH, S.Pd

Situasi: 

Latar belakang masalah: 

  1. Keterampilan proses sains peserta didik pada pelajaran proyek IPAS masih rendah
  2. Guru kurang mengembangkan metode dan media pembelajaran yang menarik
  3. Guru kurang inovatif dalam mengajar

Praktik Pembelajaran inovatif menggunakan model Project Based Learning ini penting untuk dibagikan sebagai upaya perbaikan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas, karena model pembelajaran PjBL (Project Based Learning)  ini sangat bermanfaat pada proses kegiatan belajar mengajar, yaitu :

  1. Membantu Peserta Didik untuk berinisiatif dan tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri
  2. Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
  3. Peserta didik menjadi termotivasi dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran karena model PjBL merupakan salah satu pembelajaran inovatif yang menarik.
  4. Peserta Didik dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pembelajaran dilakukan by doing atau berdasarkan pengalaman mereka secara langsung melalui perancangan dan pengerjaan proyek.
  5. Peserta didik bukan hanya diberikan teori penyelesaian masalah tapi juga diberikan kesempatan langsung untuk menyelesaikannya sendiri dengan modal keterampilan yang dimiliki.
  6. Model PjBL ini sangat membantu Peserta Didik dalam mengembangkan pengetahuannya dan membantu Peserta Didik untuk bertanggungjawab dan dapat mengatasi permasalahannya sendiri serta merangsang Peserta Didik untuk belajar secara kontinu sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.
  7. Model PjBL ini juga dapat meningkatkan kemampuan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator dalam pelaksanaan pembelajaran, mendorong peserta didik berdiskusi dan memecahkan masalah, serta bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif ,inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode,dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif. Sehingga pembelajaran yang dilakukan harus student oriented bukan teacher center supaya tujuan pembelajaran tercapai dan bisa meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan dilihat dari meningkatnya hasil belajar peserta didik dan juga respon yang baik dari peserta didik pada saat refleksi diakhir pembelajaran.

 

Tantangan:

Dalam mencapai tujuan tersebut, beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:

  1. Peserta didik belum terbiasa untuk berperan aktif dalam pembelajaran mandiri maupun kelompok pada saat kegiatan belajar mengajar. 
  2. Peserta didik belum terbiasa merancang sebuah proyek pemecahan masalah  dan pengerjaan proyek yang telah dirancang terkait materi pembelajaran.
  3. Belum optimalnya pemanfaatan TPACK dalam pembelajaran.
  4. Keterbatasan waktu dalam menyiapkan perangkat, perlengkapan dan media pembelajaran.
  5. Jaringan internet yang tidak stabil, gangguan teknis pada laptop dan fasilitas lainnya.

Yang terlibat dalam proses pembelajaran ini adalah : 

  1. Peserta didik kelas X DESAIN KOMUNIKASI VISUAL sebanyak 26 orang.
  2. Guru (saya sendiri) yang bertindak sebagai fasilitator.
  3. 1 peserta didik sebagai Kameramen yang selalu siap merekam setiap kegiatan pembelajaran.
  4. Kepala sekolah sebagai pemberi ijin dan dukungan.
  5. Rekan kerja sebagai pemberi dukungan.
  6. Dosen pendamping dan guru pamong sebagai pembimbing dan penilai dalam proses pembelajaran.

 

Aksi: 

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain:

  1. Guru harus mengembangkan diri agar mampu menguasai model pembelajaran yang bervariasi sesuai kebutuhan peserta didik. Salah satunya dengan model pembelajaran Project Based Learning yang membuat peserta didik terbiasa berpikir kritis dan berperan aktif dalam pembelajaran.
  2. Perlunya pemahaman/kompetensi guru akan pembuatan RPP dan juga kreativitas merancang kegiatan-kegiatan yang membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.
  3. Perlunya kemampuan guru dalam mengarahkan peserta didik dalam menemukan permasalahan yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Media pembelajaran yang digunakan harus menarik dan interaktif dengan mengintegrasikan teknologi (TPACK) dalam proses pembelajarannya seperti pembuatan PPT, bahan ajar, LKPD, penggunaan virtual lab dan video materi pelajaran yang menarik, serta evaluasi dengan google formulir sehingga diharapkan proses pembelajaran akan efektif dan efisien.
  5. Harus pandai  mengelola waktu dalam menyiapkan perangkat, perlengkapan dan media pembelajaran, agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah dirancang.
  6. Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan, baik dari kesiapan ruang kelas, laptop, LCD/ proyektor, speaker, dan alat-alat penunjang lainnya.
  7. Selalu berkonsultasi dengan Dosen pembimbing dan Guru pamong mengenai kendala yang dihadapi serta strategi yang akan dilaksanakan.

Strategi yang digunakan yaitu menyiapkan model pembelajaran yang inovatif seperti menggunakan model pembelajaran PjBL , yang dituangkan dalam perangkat pembelajaran yaitu RPP, media pembelajaran dengan memanfaatkan TPACK (Virtual Lab, E-Module, E-LKPD, Google formulir, video pembelajran), bahan ajar yang menarik, LKPD yang sistematik dan menarik, dan instrumen penilaian yg tepat, sehingga peserta didik lebih tertarik dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran di kelas. Selain itu juga memastikan kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran sampai membimbing kegiatan evaluasi.

Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini :

  1. Dosen pembimbing
  2. Guru pamong
  3. Peserta didik
  4. Kepala Sekolah 
  5. Rekan Kerja di sekolah

Sumber daya yang diperlukan dalam melaksanakan strategi adalah buku panduan materi, bahan ajar, LKPD, jaringan internet, laptop, printer, LCD/proyektor, HP, tripod, kabel listrik, platform penunjang KBM seperti power point, filmora X, youtube, dan virtual lab.

 

Refleksi Hasil dan dampak:

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dapat dilihat dari:

  1. Penggunaan media yang menarik, interaktif, dan berbasis teknologi (TPACK) ini sangat membantu memotivasi peserta didik dalam menganalisis ikatan kimia dibuktikan dengan hasil evaluasi pembelajaran peserta didik memenuhi ketuntasan capaian tujuan pembelajaran.
  2. Pemilihan model pembelajaran Project Based Learning  yang perpusat pada peserta didik sangat meningkatkan motivasi dan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran karena mereka terlibat langsung dalam proses penyelesaian masalah melalui perancangan dan pengerjaan proyek, diskusi, tanya jawab dan mencari solusi sendiri.
  3. Model pembelajaran Project Based Learning membiasakan peserta didik bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi.
  4. Penerapan model pembelajaran Project Based Learning ini sangat mengedukasi peserta didik, meningkatkan pemahaman peserta didik pada pembelajaran proyek IPAS yang bersifat inovatif, serta membuat peserta didik memahami bahwa pembelajaran yang dilakukan sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Hasilnya sangat efektif, karena peserta didik sangat antusias dan bersemangat saat proses pembelajaran berlangsung, mulai dari pendahuluan hingga proses pembelajaran selesai, peserta didik juga sangat senang menggunakan media virtual lab karena dengan media tersebut peserta didik dapat melihat proses pemisahan campuran melalui metode tertentu kemudian melaksanakan pengerjaan metode tersebut melalui proyek yang dikerjakan secara langsung. Selain itu, peserta didik juga mengerjakan LKPD menggunakan aplikasi canva sehingga memiliki tampilan yang menarik dan pengalaman baru baru peserta didik karena selain mengisi tulisan, mereka juga dapat memasukan foto dan video kegiatan yang telah dilakukan selama pengerjaan proyek.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan

  1. Respon Dosen Pembimbing dan Guru Pamong sangat positif dan mengapresiasi serta banyak memberikan masukan dan tanggapan yang sangat bermanfaat untuk perbaikan kedepannya. 
  2. Respon kepala sekolah sangat positif dan mendukung penuh atas kegiatatan pembelajaran yang telah dilaksanakan terutama dalam pemberian ijin kegiatan PPL. 
  3. Respon Rekan kerja sangan positif karena menginpirasi mereka untuk menggunakan model pembelajaran inovatif disekolah.
  4. Respon peserta didik sangat positif dan antusias, Karena berdampak besar terhadap motivasi belajar dan juga hasil belajar mereka. 

Faktor keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh :

  1. Kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran, terutama dalam hal pemilihan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat. 
  2. Guru melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik dan terus berinovasi untuk menciptakan suasana belajar yang baik dan efektif seperti dalam mengelola pembelajaran.
  3. Model pembelajaran yang digunakan inovatif yaitu PjBL sehingga  berhasil meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik pada pembelajaran hal ini dikarenakan model PjBL berorientasi pada peserta didik, medianya memanfaatkan teknologi (TPACK), serta menerapkan PPK dan keterampilan abad 21 (HOTS) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
  4. Peserta didik yang mau bekerjasama dan antusias untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibuat.

Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah dengan menggunakan model Project Based Learning ini peserta didik menjadi lebih termotivasi dan aktif daripada dengan menggunakan model pembelajaran konvensional terlihat dari indikator keaktifan dan keterampilan dalam melakukan praktik juga meningkat dari sebelum menggunakan model project based learning.